A. Pengertian Hadits
Hadits Secara bahasa Berasal dari kata حدث - يحدث Yang artinya Baru, jadi Hadits adalah sesuatu yang baru. sedangkan secara istilahan Hadits adalah apa-apa yang disandarkan kepada Rasulullah Saw baik dari perkataan, perbuatan, penetapan dllnya.
B. Keutamaan Menghafal dan Mengamalkan Hadits
Zaid bin Tsabit R.a. Berkata, "aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda" :
نضّراللهُ امرءا سمع منّا حديثاً فحفظه - وفي لفظً : فوعاها وحفظها - حتّى يُبلّغه, فربّ حا مل فقه إلى من هو أفقه منه, وربّ حامل فقه ليس بفقيهٍ
" Semoga Allah mencerahkan ( Mengelokkan Rupa ) Orang yang mendengar hadits dariku, lalu dia menghafalnya- dalam lafat riwayat lain: lalu dia memahami dan menghafalnya -hingga ( kemudian ) dia menyampaikan nya (Kepada Orang Lain), terkadang orang yang membawa ilmu agama tidak memahaminya." (HR. Imam Abu Daud).
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan kemuliaan orang yang mempelajari, memahami, kemudian menyampaikan petunjuk Rasulullah dalam Hadits-Hadits beliau kepada umat manusia. Ibnu Qayyim ketika mengomentari hadits ini dalam Miftah Dar As-sa'adah berkata, "Seandainya tidak ada keutamaan mempelajari ilmu (Tentang hadits Rasulullah) kecuali keutamaan yang disebutkan didalam hadits ini, maka cukuplah itu sebagai kemuliaan yang agung, karena sungguh nabi mendoakan kebaikan bagi orang yang mendengar ucapan beliau kemudian memahami, menghafalkan, dan menyampaikan kepada orang lain".
Ibnu Qayyim juga menuturkan bahwa kecerahan pada wajah bagi orang yang mendengarkan sunnah Rasulullah, kemudian memahami, menghafalkan, dan menyampaikannya kepada orang lain ini adalah pengaruh manisnya iman serta kesenangan dan kebahagiaan yang dirasakannya didalam hati.
Lebih dari itu, kata Ibnu Qayyim, hadits ini mengisyaratkan tentang tingkatan atau tahapan yang harus ditempuh dalam menuntut ilmu agama, agar ilmu yang dipelajari benar-benar dapat dipahami dengan baik dan bermanfaat bagi orang yang mempelajarinya. Tahapan-Tahapan Tersebut adalah :
1. Mendengarkan atau menyimak ilmu dari sumbernya, dan sumber ilmu yang utama adalah Al-qur'an & Hadits Rasulullah. termaksud dalam hal ini ialah membaca dan menelaah kitab-kitab ilmu agama yang bersumber dari wahyu allah swt,
2. Berusaha memahami dan meresapi kandungan maknanya agar ilmu itu benar-benar menetap didalam hati dan tidak hilang,
3. Berusaha Menjaga dan menghafalnya agar tidak dilupakan,
4. Menyebarkan dan Menyampaikan kepada umat, supaya kebaikan dan petunjuk Allah tersebar dan diamalkan dalam kehidupan manusia. sebab, ilmu agama itu ibaratnya seperti perbendaharaan harta yang terpendam dalam tanah, kalau tidak segera dikeluarkan maka harta itu terancam akan musnah.
C. Tips Mudah Menghafal Hadits
1. Ikhlaskan Niat karena allah Swt.
Ikhlaskan niat anda dalam menghafal hadits hanya untuk allah dan mendapatkan pahala darinya.
2. Hafalkan secara perlahan/sedikit demi sedikit dari sanad, isi dan matan hadistnya
a. sanad adalah sandaran, tempat bersandar, yang disandarkan. contoh :
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
b. Isi adalah kandungan atau inti dari hadits yang dibahas. contoh :
سباب المسلم فسوق و قتاله كفر
c. matan adalah yang meriwayatkan hadits tersebut contohnya :
رواه مسلم
3. Setorkan hafalan dihadapan guru,
Setorkan Hafalan Hadits kepada guru atau teman yang menguasainya untuk memastikan bahwa hafalan anda sudah benar dan lancar.
4. Pilih Waktu dan Cara Efektif untuk Menghafal,
Pilih waktu luang untuk menghafal hadits-hadits yang ingin anda hafalkan. gunakan cara yang efektif dan anda sukai, misalnya menghafal dengan berjalan-jalan, duduk di tempat sepi, atau mendengrakan dari rekaman.
5. Ulangi Hafalan,
Baca hadits yang sudah anda hafal didalam berbagai kesempatan. hal ini akan lebih menguatkan hafalan dalam memori otak anda. agar tidak mudah lupa, ulangilah hafalan yang telah lalu pada waktu tertentu, misalnya sesudah sholat maghrib, isyah, atau subuh.
Jazakallahu
khoiron Kasyiron....
semoga bermanfaat.......
semoga bermanfaat.......
No comments:
Post a Comment